Jika kita mungkin baru-baru saja mengenal apa itu pengobatan dengan terapi bekam ini, padahal ternyata menurut sejarah perkembangan metoda pengobatan bekam ini sudah ada dan dikenal sejak zaman dulu. Metode pengobatan dengan terapi berbekam sudah ada sejak jaman kerajaan Sumeria, kemudian terus berkembang sampai Babilonia, Mesir kuno, Saba, dan Persia.
Adapun pada zaman Rasulullah, beliau menggunakan tanduk kerbau atau sapi, tulang unta, gading gajah sebagai media untuk melakukan metoda pengobatan ini.
Terapi bekam semakin berkembang pada zaman China kuno. Masyarakat disana menyebut bekam/hijamah sebagai “perawatan tanduk” karena alat yang digunakan adalah tanduk menggantikan kaca. Kemudian pada abad ke-18 atau abad ke-13 Hijriyah, orang-orang di Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam ini. Adapun apa yang mereka perlakukan pada lintah-lintah tersebut ternyata lintah itu dilaparkan tanpa diberi makan. Jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia, lintah akan terus menghisap darah dengan efektif. Setelah kenyang, ia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri upacara hijamahnya.
Namun kini bekam sudah lebih modern, penggunaan alat-alat khusus yang bersih dan higienis menjadikan metode bekam ini semakin diminati oleh banyak masyarakat. Tidak terkecuali tentu di tanah air. Untuk itu, Bapak/ibu bisa membaca bagaimana sejarah perkembangan bekam di Indonesia untuk mengetahui bagaimana metode ini bisa semakin terkenal.
informasi seputar bekam, terapi bekam, cupping theraphy, cara bekam, manfaat bekam untuk kesehatan, metode bekam, pengobatan bekam, sejarah bekam, bekam sunnah nabi, titik asam urat, khasiat bekam, titik-titik bekam, klinik bekam jakarta, bahaya bekam, waktu tepat berbekam, negeri bekam, pengobatan tanpa obat, belajar bekam, teknik bekam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar